PROFIL DESA KESUGIHAN
a. Geografis
Desa Kesugihan memiliki Luas wilayah. 397,118 Ha. Wilayah Desa Kesugihan terdiri dari 4 Dusun yaitu : Dusun Krajan, Dusun Kebun Agung, dusun Sisir dan Dusun Plaosan. Dari keempat dusun tersebut menjadi 11 Rukun Warga (RW) dan 23 Rukun Tetangga (RT).
Luas lahan pertanian dan non pertanian adalah sebagai berikut :
1) Tanah Sawah : 65 Ha
2) Tanah Tegal : 296,620 Ha
3) Tanah lain lain : 35.498 Ha
Rukun Tetangga (RT) sebagai bagian dari satuan wilayah pemerintahan Desa Kesugihan memiliki fungsi yang sangat berarti terhadap pelayanan kepentingan masyarakat wilayah tersebut,terutama terkait hubungannya dengan pemerintahan pada level diatasnya. Dari kumpulan rukun tetangga inilah sebuah pendukuhan Rukun Warga (RW) terbentuk.Sebagai sebuah desa, sudah tentu struktur kepemiminan Desa Kesugihan tidak bisa lepas dari struktur administratif pemerintahan pada level di atasnya.
Secara umum pelayanan pemerintah Desa Kesugihan kepada masyarakat cukup memuaskan dan kelembagaan yang ada berjalan sesuai tugas dan fungsinya masing-masing.
Tabel 1.1
Nama Pejabat Pemerintah Desa Kesugihan
No | Nama | Jabatan |
1 | Sugeng Riyanto | Kepala desa |
2 | Djumono | Sekdes |
3 | Harwanto | Kamituwo Krajan |
4 | Sukoco | Kamituwo Sisir |
5 | Sunardi | Kamituwo Kebonagung |
6 | Hardi Marinto | Jogoboyo Plahosan |
7 | Tukimun | Kabayan |
8 | Trimo | Kabayan |
9 | Nuryanto DW | Kabayan |
10 | Sukamto | Kabayan |
11 | Kardi | Modin |
12 | Kunarwan | Jogowaluyo |
13 | Murharso | Sambong |
14 | Eni Sulistyorini | Kaur Umum |
15 | Setyono | Kaur Pemerintahan |
16 | Kunarwan | Kaur Keuangan |
17 | Kardi | Kaur Kesra |
Sumber : Dokumen Struktur Pejabat Pemerintah Desa Kesugihan
c. Penduduk
Berdasarkan data Administrasi Pemerintah Kecamatan Pulung tahun 2017, Desa Kesugihan terdiri dari 803 KK, dengan jumlah total penduduk Desa Kesugihan adalah 2.861 jiwa, dengan rincian 1.428 laki-laki dan 1.433 perempuan.
Tabel 1.2
Banyaknya Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian
Sektor Mata pencaharian | Jumlah Pemilik Usaha (Orang) | Jumlah Pemilik Usaha Perorangan (Orang) | Jumlah Buruh/ Karyawan/ Pengumpul (Orang) |
1. Pertanian | 135 | 430 | 315 |
2. Perkebunan | - | - | - |
3. Peternakan | 12 | 10 | 10 |
4. Perikanan | - | - | - |
5. Kehutanan | - | - | - |
6. Pertambangan dan Bahan Galian C | 10 | 35 | 40 |
9. Perdagangan | 12 | 55 | 30 |
Sumber : Dokumen Kecamatan Pulung Dalam Angka Tahun 2017
d. Pendidikan
Pendidikan adalah satu hal penting dalam memajukan tingkat SDM (Sumber Daya Manusia) yang dapat berpengaruh dalam jangka panjang pada peningkatan perekonomian. Dengan tingkat pendidikan yang tinggi maka akan mendongkrak tingkat kecakapan masyarakat yang pada gilirannya akan mendorong tumbuhnya ketrampilan kewirausahaan dan lapangan kerja baru, sehingga akan membantu program pemerintah dalam mengentaskan pengangguran dan kemiskinan. Prosentase tingkat pendidikan Desa Banaran dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 1.3
No. | Keterangan | Jumlah |
1. | Tidak/belum sekolah | - |
2. | Tidak/bemum lulus SD | 275 |
3. | Lulus SD | 418 |
4. | Lulus SMP | 298 |
5. | Lulus SMA | 305 |
6. | Sarjana | 53 |
Jumlah Total | 1.349 |
Tamatan Sekolah Masyarakat
Sumber : Dokumen Kecamatan Pulung Dalam Angka Tahun 2017
Dari data di atas menunjukkan bahwa penduduk Desa Kesugihan mayoritas mampu menyelesaikan sekolah di jenjang pendidikan wajib belajar 6 tahun (SD) dan sudah banyak juga yang mampu menyelesaikan pendidikan wajib belajar 12 tahun (SMA). Dalam hal kesediaan sumber daya manusia (SDM) yang memadai dan mumpuni sudah cukup bagus untuk dapat memajukan desa.
Sudah cukup baiknya kualitas tingkat pendidikan di Desa Kesugihan tidak terlepas dari tercukupinya sarana dan prasarana pendidikan yang ada, di samping itu tentu masalah ekonomi dan pandangan hidup masyarakat. Sarana pedidikan di Desa Kesugihan sudah tersedia di tingkat pendidikan dasar 6 tahun (SD) dan pendidikan tingkat menengah pertama (SMP), sementara untuk pendidikan tingkat menengah keatas berada di daerah lain.
Motivasi dari lembaga pendidikan juga perlu ditingkatkan untuk meningkat pandangan masyarakat tentang pentingnya pendidikan.
c. Kesehatan
Masalah pelayanan kesehatan adalah hak setiap warga masyarakat dan merupakan hal yang penting bagi peningkatan kualitas masyarakat ke depan. Terdapat satu Polindes di Desa Kesugihan. Hal yang perlu juga di paparkan di sini adalah terkait keikutsertakan masyarakat dalam Posyandu baik balita maupun lansia. Terkait hal ini peserta aktif tahun 2018 di Desa Kesugihan untuk posyandu balita ada 100 Sedangkan posyandu lansia ada sekitar 170. Pelaksanaan posyandu ditempatkan di masing-masing dukuh yaitu di dukuh Krajan, Kebun Agung, Sisir dan Plaosan.
d. Bidang Ekonomi
Seperti yang terlihat dalam demografi di atas, bahwa kebanyakan masyarakat Desa Kesugihan menyandarkan kehidupannya pada pertanian. Karena banyaknya lahan yang tersedia di Desa Kesugihan, sebagian warga Dusun Kebonagung Desa Kesugihan banyak yang menanam tanaman coklat/kakau, kelapa sawit dikarenakan tanaman coklat dan kelapa sawit adalah tanaman yang cocok untuk ditanam di Kesugihan dan mudah dalam penanamannya serta penghasilan yang banyak saat panen. Karena warga di desa Kesugihan tidak banyak yang memiliki lahan persawahan oleh sebab itu warga mengegantungkan hidupnya bekerja sebagai buruh tani.
Dari data yang di dapat dari pemerintahan Desa Kesugihan terdapat 65 orang yang tidak memiliki pekerjaan tetap dan 45 yang bekerja sebagai tki dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kebanyakan dari pemuda Desa Kesugihan tidak sedikit yang mencoba untuk mencari “modal” (begitu masyarakat sini mengistilahkannya) ke luar negeri.
Beberapa negara yang menjadi tujuan masyarakat Desa Kesugihan untuk bekerja antara lain, Arab Saudi, Korea, Hongkong, Taiwan dan sebagainya. Hasil yang diperoleh dari tempat bekerja itulah yang biasanya dijadikan modal untuk meneruskan hidupnya di desa.Sekembalinya mereka dari luar negeri, ladang pekerjaan yang biasa digarap antara lain, pertanian atau wiraswasta (berdagang).
Secara rinci memang tidak ada catatan yang didapat oleh kami untuk menunjukan tingkat kehidupan sosial ekonomi. Tetapi paling tidak, bisa kami tambahkan, bahwa mencari pekerjaan di perantauan seakan telah menjadi pekerjaan untuk memperbaiki taraf perekonomian masyarakat.
g. Keadaan Sosial Budaya
Kebudayaan masyarakat Desa Kesugihan memang tidak dapat dilihat secara kasat mata. Hal ini dikarenakan tidak ada sesuatu hal yang spesifik tentang apa yang menjadi ciri khas dari masyarakat setempat. Tetapi sepanjang pengamatan kami, dan informasi yang didapat dari beberapa tokoh masyarakat setempat, masih ada beberapa kesenian yang tetap lestari dan secara berkesinambungan menjadi bagian dari tradisi masyarakat setempat. Di Desa Kesugihan misalnya. Setiap tanggal 1 Muharram ada budaya bersih desa yang rutin dilaksanakan setiap tahun. Sementara, seni tradisional yang sering ditampilkan dalam berbagai acara adalah seni Reog. Selain itu, budaya kerja gotong royong selalu di laksanakan apabila ada warga yang membangun rumah, merenofasi masjid, mushola dll. Dalam rangka merespon tradisi lama ini telah mewabah dan menjamur kelembagaan sosial, politik, agama dan budaya di Desa Kesugihan. Tentunya hal ini membutuhkan kearifan tersendiri, sebab walaupun secara budaya berlembaga dan berorganisasi adalah baik tetapi secara sosiologis ia akan beresiko menghadirkan kerawanan dan konflik sosial.
h. Sumber Daya Manusia
Desa Kesugihan memiliki jumlah penduduk yang tergolong banyak yaitu 2.861 Jiwa. Akan tetapi warga di Desa Kesugihan banyak yang memilih meninggalkan desa untuk bekerja di luar daerah dengan alasan mencari modal untuk pembangunan . Warga di desa Kesugihan sudah cukup banyak yang melanjutkan sekolah setara SMA, tapi karena faktor ekonomi dan keinginan untuk segera bekerja tinggi sehingga ada beberapa yang berhenti sekolah untuk bekerja.
i. Sumber Daya Alam
Desa Kesugihan iyalah salah satu desa yang berada di kecamatan Pulung, Desa Kesugihan tercatat memiliki hasil perkebunan coklat yang melimpah . Akan tetapi warga Desa Kesugihan cenderung tidak bisa memanfaatkan SDA yang ada menjadi peluang usaha, warga lebih memilih menjual langsung tanpa adanya pengolahan, sehingga pendapatan yang dihasilkanpun tidak besar. Selain perkebunan ada juga potensi wisata di desa Kesugihan yang dinamakan Sekar Wilis yang sudah di buka 12 Agustus 2018 lalu, akan tetapi karena baru sehingga masyarakat selain warga kesugihan masih banyak yang belum mengetahui ada destinasi wisata baru di desa Kesugihan Selain wisata sekar wilis Desa Kesugihan juga memiliki air yang melimpah akan tetapi warga desa Kesugihan hanya memanfaatkan untuk sawah dan mengairi tambang pasir. Padahal bila di manfaatkan untuk menanam sayur mayur dengan teknik Aquaponik pasti hasilnya akan lebih bagus dan sehat . Kurangnya pengetahuan akan cara pemanfaatan SDA yang baik di Desa Kesugihan itu adalah suatu kendala.
WISATA SEKAR WILIS
Di desa Kesugihan akan di laksanakan pembangunan wisata yang bertema bumi perkemahan dan tempat liburan keluarga. Wisata ini masih 70% pada tahap pembangunan, masih banyak tempat-tempat yang perlu di bangun agar wisata ini dapat dinikmati. Dengan keasrian pepohonan dan dikelilingi pegunungan wisata ini terlihat sangat indah dan pemandangan yang baik sangat menarik pengunjung untuk datang. Dalam waktu kedepan akan dibangunnya wahana bermain dan kolam renang, serta sudah adanya sport untuk pemancingan dan tersedia lapangan untuk voly dan futsal. Masih banyak pembangunan yang harus dilakukan seperti halnya pembangunan tempat parkir, tempat berjualan warga sekitar, penanaman pohon agar terlihat lebih sejuk, mushola dan masih banyak lagi. Minimnya kelompok sadar wisata sehingga wisata ini sangat lambat untuk dapat terkenal khususnya di daerah Pulung. Selain itu juga sedikitnya dana yang digunakan untuk pembangunan. Perlu adanya sektor swasta untuk menanam saham pada pembangunan wisata ini agar wisata ini dapat berkembang